Minggu, 20 Januari 2013

kura-kura kecil


Dulu, aku sempat memiliki sebuah kura-kura kecil. selama hidup ku untuk pertama kalinya mencoba untuk memelihara seekor kura-kura kecil. Mungkin dorongan itu timbul ketika teman baik ku mulai gencar untuk merawat hewan peliharaan. Selain itu mungkin bila memiliki hewan peliaraan seperti kura-kura serasa memiliki teman, bukan ?
teman yang bisa mendengarkan semua ceritamu kapan saja. tanpa harus protes dan mempermasalahkan semua yang bicarakan. dengan itu pada akhirnya ku beli sebuah kura-kura kecil di pedagang yang menjualnya setiap hari minggu. 
Aku menamainya little unho. nama itu ku berikan karena teman baik ku yang jauh disana sedang menyukai mimin, jadi tidak ada salah jika aku mengambil nama teman baik mimin itu. Aku lupa sejak kapan aku mulai memeliharanya. yang jelas sudah sebulan lebih banyak aku merawatnya dengan sangat baik. Pertama, masih ada kesan takut untuk menyentuhnya. Tapi lambat laun aku mulai berani mengosok punggung kura-kura yang kotor itu. Menganti airnya yang keruh dan membiarkannya berjalan didarat tanpa air. 
Aku dan kura-kura kecil itu jadi sangat dekat. Aku pernah sekali meninggalkannya dikamar saat aku pulang. Dan yang terjadi dia masih bertahan hidup walau air tidak lagi ada. aku merasa bersalah hari itu. Maka di liburan berikutnya aku tak kan pernah meninggalkannya sendirian lagi.
Liburan telah tiba. Aku membawa kura-kura kecilku pulang bersamaku dengan menempuh perjalanan yang panjang dan melelahkan. Aku sengaja membuang air dalam tempatnya supaya tidak tumpah di perjalanan. Ketika aku itu kereta benar-benar meninggalkan ku karena kesalahan teman ku yang datang terlambat. kau tahu aku serasa orang gila ketika kereta datang dan aku tak bisa menaikinya. bahkan tak bisa berbuat banyak. hanya menunggu akan datang teman. Aku gelisah dan resah. berkali-kali melihat layar handphone dan memencet nomer yang sama berulang-ulang. Aku sudah menahan kesabaran ku cukup lama. Sampai pada akhirnya kereta itu meninggalkan ku dengan penuh damai. Untung saja mood ku sedang baik hari itu.Setidaknya aku tidak terlalu sedih saat kereta itu pergi begitu saja. 
Aku menatap kura-kura kecilku. Sepertinya ia juga ikut bersedih seperti aku. Aku menunggu bis datang. Seorang bapak paru bayah melihat kura-kura ku. Kurasa ia tahu banyak tentang kura-kura saat ia mulai mengajakku berbincang dengan kura-kura itu. ia memberikan kura-kura ku sedikit air. Tampaknya ia tidak tega melihat kura-kura itu kekeringan tanpa air. 
Bus lalu datang dan perjalanan terlewati sedikit demi sedikit hingga tujuannya.
Saat aku dirumah beberapa hari ada beberapa anak kecil dikamar. Kurasa mereka menyukai kura-kura kecil ku. namun ada juga yang tidak menyukainya. Hal yang mengagetkan ku adalah saat ku temukan kura-kura dalam wadah yang berbau wangi parfum dan air yang putih pasih. Kura-kura itu tidak bergerak. Kurasa ia sudah mati. Namun aku menyangkal bahwa ia telah mati. Jadi aku mencoba menganti airnya berulang kali. mencoba meyakinkan diriku kalau kura-kura kecil itu masih hidup. Tapi keesokan harinya apa yang ku sangkal tidak bisa lagi ku pertahankan. Matanya membiru. Badannya benar-benar lumpuh dan tidak bergerak sama sekali. 
Aku menguburnya kemudian. Aku marah sekali pada anak kecil yang tega melakukan itu semua pada kura-kura kecil tanpa dosa itu. Pada akhirnya memang tuhan menegurnya dengan caranya. Aku rasa tidak ada marah pada anak kecil itu. ia tak akan mengerti karena ia tak punya peliharaan. Mungkin hatinya kosong. Entahlah.., 
Hewan yang mati tidak bisa digantikan dengan apapun. 
Sudahlah, aku ingin kamu itu menghargai apapun termasuk hewan sekalipun..., 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minggu, 20 Januari 2013

kura-kura kecil


Dulu, aku sempat memiliki sebuah kura-kura kecil. selama hidup ku untuk pertama kalinya mencoba untuk memelihara seekor kura-kura kecil. Mungkin dorongan itu timbul ketika teman baik ku mulai gencar untuk merawat hewan peliharaan. Selain itu mungkin bila memiliki hewan peliaraan seperti kura-kura serasa memiliki teman, bukan ?
teman yang bisa mendengarkan semua ceritamu kapan saja. tanpa harus protes dan mempermasalahkan semua yang bicarakan. dengan itu pada akhirnya ku beli sebuah kura-kura kecil di pedagang yang menjualnya setiap hari minggu. 
Aku menamainya little unho. nama itu ku berikan karena teman baik ku yang jauh disana sedang menyukai mimin, jadi tidak ada salah jika aku mengambil nama teman baik mimin itu. Aku lupa sejak kapan aku mulai memeliharanya. yang jelas sudah sebulan lebih banyak aku merawatnya dengan sangat baik. Pertama, masih ada kesan takut untuk menyentuhnya. Tapi lambat laun aku mulai berani mengosok punggung kura-kura yang kotor itu. Menganti airnya yang keruh dan membiarkannya berjalan didarat tanpa air. 
Aku dan kura-kura kecil itu jadi sangat dekat. Aku pernah sekali meninggalkannya dikamar saat aku pulang. Dan yang terjadi dia masih bertahan hidup walau air tidak lagi ada. aku merasa bersalah hari itu. Maka di liburan berikutnya aku tak kan pernah meninggalkannya sendirian lagi.
Liburan telah tiba. Aku membawa kura-kura kecilku pulang bersamaku dengan menempuh perjalanan yang panjang dan melelahkan. Aku sengaja membuang air dalam tempatnya supaya tidak tumpah di perjalanan. Ketika aku itu kereta benar-benar meninggalkan ku karena kesalahan teman ku yang datang terlambat. kau tahu aku serasa orang gila ketika kereta datang dan aku tak bisa menaikinya. bahkan tak bisa berbuat banyak. hanya menunggu akan datang teman. Aku gelisah dan resah. berkali-kali melihat layar handphone dan memencet nomer yang sama berulang-ulang. Aku sudah menahan kesabaran ku cukup lama. Sampai pada akhirnya kereta itu meninggalkan ku dengan penuh damai. Untung saja mood ku sedang baik hari itu.Setidaknya aku tidak terlalu sedih saat kereta itu pergi begitu saja. 
Aku menatap kura-kura kecilku. Sepertinya ia juga ikut bersedih seperti aku. Aku menunggu bis datang. Seorang bapak paru bayah melihat kura-kura ku. Kurasa ia tahu banyak tentang kura-kura saat ia mulai mengajakku berbincang dengan kura-kura itu. ia memberikan kura-kura ku sedikit air. Tampaknya ia tidak tega melihat kura-kura itu kekeringan tanpa air. 
Bus lalu datang dan perjalanan terlewati sedikit demi sedikit hingga tujuannya.
Saat aku dirumah beberapa hari ada beberapa anak kecil dikamar. Kurasa mereka menyukai kura-kura kecil ku. namun ada juga yang tidak menyukainya. Hal yang mengagetkan ku adalah saat ku temukan kura-kura dalam wadah yang berbau wangi parfum dan air yang putih pasih. Kura-kura itu tidak bergerak. Kurasa ia sudah mati. Namun aku menyangkal bahwa ia telah mati. Jadi aku mencoba menganti airnya berulang kali. mencoba meyakinkan diriku kalau kura-kura kecil itu masih hidup. Tapi keesokan harinya apa yang ku sangkal tidak bisa lagi ku pertahankan. Matanya membiru. Badannya benar-benar lumpuh dan tidak bergerak sama sekali. 
Aku menguburnya kemudian. Aku marah sekali pada anak kecil yang tega melakukan itu semua pada kura-kura kecil tanpa dosa itu. Pada akhirnya memang tuhan menegurnya dengan caranya. Aku rasa tidak ada marah pada anak kecil itu. ia tak akan mengerti karena ia tak punya peliharaan. Mungkin hatinya kosong. Entahlah.., 
Hewan yang mati tidak bisa digantikan dengan apapun. 
Sudahlah, aku ingin kamu itu menghargai apapun termasuk hewan sekalipun..., 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar