Minggu, 04 November 2012

Melihat pagi dari balik jendela




Setiap hari waktu berganti 
ketika pagi itu tiba, tak sedikit orang bisa menikmatinya 
kadang orang akan lebih memilih untuk terlelap
namun tak sedikit juga yang menanti-nanti suasana pagi 
Jendela yang ku buka pagi ini 
memang seharusnya dan akan lebih baik
jika jendela itu menghadap ke timur 
ke arah datangnya matahari 
tapi jika kenyataanya jendela itu menghadap ke barat 
membelakangi matahari 
tapi sudahlah..., 
tidak ada hal lain yang bisa ku perbuat lagi dengan itu

Dulu aku bisa menimati hampir setiap pagi yang indah 
berada diatas atap yang tertingggi 
menatapsecercah cahaya matahari yang terbit dari timur 
melihat sawah-sawah yang terbentang hijau luas
dan menatap jalan yang mulai ramai dilewati banyak orang 
aku menyukai saat-saat itu 

Kali ini aku membuka jendela kamar ku 
tepat diwaktu pagi datang 
dari mulai jalanan yang masih sepi 
dari mulai langit yang masih gelap 
hingga mulai terlihat warna langit yang muncul dengan
degradasi warna yang berbeda 
tetapi tetap dengan jalanan yang masih sepi 
mungkin matahari akan mulai menampakkan diri 
sehingga semua pemandangan yang bisa ku lihat 
dari balik jendela terlihat jauh lebih jelas dari sebelumnya 
untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan ini 
Aku bisa melihat sesuatu yang ku sukai 
dan itu selalu memberikan ketenangan dalam diriku

Jika aku memandang sisi luar dibalik jendela itu
aku merasa ingin melukis dunia 
menunjukkkan pada semua orang bahwa 
setiap pagi yang datang itu memberikan kesan yang berbeda 
yang kadang terlihat sangat sederhana dengan tetap terasa istimewa
tetapi saat kau melihatnya sendiri 
mungkin itu akan sedikit mengubah pikiranmu terhadapnya
aku hanya ingin mengatakan padamu
aku akan selalu merindukan saat pagi esok tiba seperti pagi ini
dan tidak akan pernah melewatkannya untuk hari-hari berikutnya 
ingatkan aku jika aku lupa..., 
karena aku juga hanya seorang manusia biasa 
yang hanya ingin menikmati pagi dari balik jendela 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minggu, 04 November 2012

Melihat pagi dari balik jendela




Setiap hari waktu berganti 
ketika pagi itu tiba, tak sedikit orang bisa menikmatinya 
kadang orang akan lebih memilih untuk terlelap
namun tak sedikit juga yang menanti-nanti suasana pagi 
Jendela yang ku buka pagi ini 
memang seharusnya dan akan lebih baik
jika jendela itu menghadap ke timur 
ke arah datangnya matahari 
tapi jika kenyataanya jendela itu menghadap ke barat 
membelakangi matahari 
tapi sudahlah..., 
tidak ada hal lain yang bisa ku perbuat lagi dengan itu

Dulu aku bisa menimati hampir setiap pagi yang indah 
berada diatas atap yang tertingggi 
menatapsecercah cahaya matahari yang terbit dari timur 
melihat sawah-sawah yang terbentang hijau luas
dan menatap jalan yang mulai ramai dilewati banyak orang 
aku menyukai saat-saat itu 

Kali ini aku membuka jendela kamar ku 
tepat diwaktu pagi datang 
dari mulai jalanan yang masih sepi 
dari mulai langit yang masih gelap 
hingga mulai terlihat warna langit yang muncul dengan
degradasi warna yang berbeda 
tetapi tetap dengan jalanan yang masih sepi 
mungkin matahari akan mulai menampakkan diri 
sehingga semua pemandangan yang bisa ku lihat 
dari balik jendela terlihat jauh lebih jelas dari sebelumnya 
untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan ini 
Aku bisa melihat sesuatu yang ku sukai 
dan itu selalu memberikan ketenangan dalam diriku

Jika aku memandang sisi luar dibalik jendela itu
aku merasa ingin melukis dunia 
menunjukkkan pada semua orang bahwa 
setiap pagi yang datang itu memberikan kesan yang berbeda 
yang kadang terlihat sangat sederhana dengan tetap terasa istimewa
tetapi saat kau melihatnya sendiri 
mungkin itu akan sedikit mengubah pikiranmu terhadapnya
aku hanya ingin mengatakan padamu
aku akan selalu merindukan saat pagi esok tiba seperti pagi ini
dan tidak akan pernah melewatkannya untuk hari-hari berikutnya 
ingatkan aku jika aku lupa..., 
karena aku juga hanya seorang manusia biasa 
yang hanya ingin menikmati pagi dari balik jendela 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar