Sabtu, 24 November 2012

Seperti angin

lagi-lagi harus mengeluh pada waktu 
yang telah membedakan antara dulu dan sekarang 
yang membiarkan semua itu jadi perubahan 
perubahan yang belum bisa ku terima
ku pikir lambat laut aku akan lupa 
pada ingatan ku terhadap mu yang dulu 
tetapi aku salah 
aku malah sesering mungkin mengigatmu

tampaknya kau seperti angin 
yang kadang hanya melewatiku
namun teramat membekas hingga mungkin aku 
akan merindukan mu untuk datang kembali 

jika kau seperti angin 
maka aku ingin seperti rumput hijau 
yang melambai saat didera oleh angin 
rasanya begitu senang saat kau hadir 
walau hanya sesaat
mungkin aku akan lelah menunggumu 
tapi asal kau tahu.., 
aku yakin kau akan datang suatu hari nanti
aku akan banyak belajar bersabar untuk menunggumu 

dan saat kau datang lagi 
aku seakan lupa bagaimana cara untuk berbicara dengan mu 
entah hanya perasaanku saja atau tidak 
yang ku lihat, dirimu terasa begitu dingin pada orang lain 
tidak sehangat dulu 
aku mendapati diriku sangat kebinggungan 
aku merasa sangat menyesal tidak dapat mengucapkan 
sepatah kata pun, walau hanya untuk menyapa mu 
hingga saat-saat terakhir sekalipun 

namun betapa mengejutkan saat
tiba-tiba kau menghubungiku dengan cara yang tidak langsung 
membicarakan dua patah kata yang tidak penting 
tapi begitu membuat ku senang
jangan biarkan aku menaruh harapan lagi 
saat aku memutuskan untuk menyerah 
jangan pernah juga mempengaruhiku dengan sikapmu itu 
jika menurutmu aku tidak harus menyerah 
maka saat aku mengatakan menghilanglah dari hadapanku 
itu artinya aku tidak sungguh-sungguh menyuruhmu pergi 
aku hanya ingin kau berjuang untuk ku 
aku berharap kau sungguh-sungguh memikirkannya
hingga kau tahu bagaimana melakukan hal semestinya 
jadi aku hanya akan percaya padamu.., 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 24 November 2012

Seperti angin

lagi-lagi harus mengeluh pada waktu 
yang telah membedakan antara dulu dan sekarang 
yang membiarkan semua itu jadi perubahan 
perubahan yang belum bisa ku terima
ku pikir lambat laut aku akan lupa 
pada ingatan ku terhadap mu yang dulu 
tetapi aku salah 
aku malah sesering mungkin mengigatmu

tampaknya kau seperti angin 
yang kadang hanya melewatiku
namun teramat membekas hingga mungkin aku 
akan merindukan mu untuk datang kembali 

jika kau seperti angin 
maka aku ingin seperti rumput hijau 
yang melambai saat didera oleh angin 
rasanya begitu senang saat kau hadir 
walau hanya sesaat
mungkin aku akan lelah menunggumu 
tapi asal kau tahu.., 
aku yakin kau akan datang suatu hari nanti
aku akan banyak belajar bersabar untuk menunggumu 

dan saat kau datang lagi 
aku seakan lupa bagaimana cara untuk berbicara dengan mu 
entah hanya perasaanku saja atau tidak 
yang ku lihat, dirimu terasa begitu dingin pada orang lain 
tidak sehangat dulu 
aku mendapati diriku sangat kebinggungan 
aku merasa sangat menyesal tidak dapat mengucapkan 
sepatah kata pun, walau hanya untuk menyapa mu 
hingga saat-saat terakhir sekalipun 

namun betapa mengejutkan saat
tiba-tiba kau menghubungiku dengan cara yang tidak langsung 
membicarakan dua patah kata yang tidak penting 
tapi begitu membuat ku senang
jangan biarkan aku menaruh harapan lagi 
saat aku memutuskan untuk menyerah 
jangan pernah juga mempengaruhiku dengan sikapmu itu 
jika menurutmu aku tidak harus menyerah 
maka saat aku mengatakan menghilanglah dari hadapanku 
itu artinya aku tidak sungguh-sungguh menyuruhmu pergi 
aku hanya ingin kau berjuang untuk ku 
aku berharap kau sungguh-sungguh memikirkannya
hingga kau tahu bagaimana melakukan hal semestinya 
jadi aku hanya akan percaya padamu.., 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar